Metode tsukamoto
merupakan perluasan dari penalaran monoton. Pada metode tsukamoto, setiap
konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan
suatu himpunan samar dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya,
output hasil penarikan kesimpulan (inference) dari tiap-tiap aturan diberikan
secara tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength). Hasil akhir
diperoleh dengan menggunakan
rata-rata berbobot (weight average).
Misalkan ada 2 variabel
input yaitu x dan y, serta satu variabel output yaitu z. variabel x terbagi
atas 2 himpunan yaitu A1 dan A2. Variabel y terbagi atas 2 himpunan juga, yaitu
B1 dan B2 sedangkan variabel output z terbagi atas 2 himpunan yaitu C1 dan C2. Tentu
saja himpunan C1 dan C2 harus merupakan himpunan yang bersifat yang bersifat
monoton. Diberikan 2 aturan sebagai berikut:
IF x is A1 and y is B2
THEN z is C1
IF x is A2 and y is B1
THEN z is C2
α-predikat untuk aturan pertama dan
kedua, masing-masing adalah a1 dan a2. Dengan menggunakan
penalaran monoton, diperoleh dari nilai z1 pada aturan pertama dan z2
pada aturan kedua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar